Banjarbaru kemenag BJB – Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) bukan hanya mengajar di kelas, melainkan juga pembimbing, teladan, sekaligus inspirator yang menanamkan nilai iman, akhlak mulia, dan cinta tanah air. Peran strategis inilah yang membuat Kementerian Agama terus menempatkan peningkatan kompetensi guru PAI sebagai prioritas kebijakan.
Di Banjarbaru, tercatat 308 guru PAI dalam aplikasi SIAGA. Dari jumlah tersebut, 117 guru telah menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG), terdiri dari 7 orang PNS Kemenag, 76 orang PNS Pemko, dan 34 orang PPPK. Angka ini menjadi bukti bahwa perhatian terhadap kesejahteraan guru terus berjalan, meski peningkatan kualitas tetap menjadi fokus bersama.
Salah satu program unggulan adalah Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tahun 2024, sebanyak 66 guru PAI Banjarbaru dinyatakan lulus yudisium pada PPG GPAI Batch 2, sementara tahun 2025 ini kembali ada 60 guru yang ikut serta dalam PPG Daljab Batch 3. Antusiasme ini menandakan guru-guru PAI semakin terbuka dalam mengasah kemampuan profesional mereka.
Dalam pertemuan yang di gelar di uala integritas kemenag pada jumat 26/9 Kepala Kemenag Kota Banjarbaru H. Mukhlis Ridhani menegaskan bahwa guru PAI harus menjadi wajah terbaik pendidikan agama di sekolah.
“Guru PAI tidak cukup hanya pintar mengajar, tetapi juga harus adaptif dengan teknologi, kreatif dalam metode, dan kompeten membimbing akhlak generasi. Mereka adalah garda depan yang menentukan arah lahirnya generasi moderat, berkarakter, dan cinta tanah air serta menjawab tantangan pendidikan adaptif, kreatif, dan kompeten,” ungkap Mukhlis dalam arahan dan sambutannya.
Lebih lanjut Kebijakan nasional pun mempertegas dukungan itu. Mulai dari kenaikan tunjangan profesi guru non-PNS dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta, lonjakan peserta sertifikasi PPG hingga 700% di tahun 2025, sampai pengangkatan 52 ribu guru honorer menjadi PPPK dalam tiga tahun terakhir. Semua ini menjadi bukti nyata hadirnya negara untuk mengapresiasi dedikasi para guru.
Kasi Papkis Kemenag Banjarbaru H. Khairani menambahkan, penguatan kompetensi guru PAI tidak hanya melalui pelatihan formal, tetapi juga lewat pembinaan berkelanjutan.
“Kami dorong guru PAI untuk terus meningkatkan kompetensi digital, menguasai moderasi beragama, dan memanfaatkan LMS PPG. Sistem ini dirancang agar guru bisa belajar fleksibel, daring maupun luring, tanpa mengganggu tugas mengajar,” jelas Khairani.
Lebih jauh, program Kemenag Berdampak juga menjadi pengikat semangat agar setiap guru PAI tidak hanya tumbuh secara akademik, tetapi juga sejahtera dan berintegritas. Momentum penguatan kompetensi guru ini diharapkan mempererat jaringan, membuka ruang berbagi pengalaman, serta meneguhkan komitmen dalam mendidik anak bangsa.
Dengan kebijakan yang berpihak pada guru serta komitmen yang kuat dari daerah, Kemenag Banjarbaru optimis semakin banyak guru PAI akan tampil adaptif, kreatif, dan kompeten. Bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pelita yang menerangi jalan generasi masa depan. Diy
Pewarta: Mardian
Foto: Alfin
Pewarta: Mardian
Foto: Alfin